Banyak  orang mencoba bertahan dengan minum kopi. Misalnya, ketika piket malam,  lembur kerja, dan sebagainya, kopi dipercaya bisa membuat Anda tetap  terjaga.
Tetapi bila Anda ingin  tetap fit saat berolahraga, tentu kopi tidak dianjurkan. Sebuah  penelitian baru di Amerika menunjukkan bahwa kafein dan latihan olahraga  tidak bisa digabungkan. Ketika beberapa atlet mengonsumsi ekstrak  kafein untuk meningkatkan stamina mereka, bahkan para dokter menemukan  kopi bisa membuat tekanan darah melambung tinggi.
Para  peneliti juga menemukan, bahwa dua cangkir kopi yang diberikan kepada  bikers (orang yang mengendarai sepeda) akan merasakan adanya tekanan.  Aliran darah ke lengan mereka lambat, begitu juga pembuluh darah mereka  sempit. Bagi para atlet atau yang gemar melakukan olahraga,  berhati-hatilah minum minuman yang mengandung kafein.
Minuman  yang mengandung kafein, seperti kopi, sudah sejak lama dianggap tidak  terlalu menguntungkan bagi kesehatan tubuh. Apalagi bila diminum secara  berlebihan. Para ahli juga memperbincangkan bahwa kafein punya potensi  menyebabkan kanker dan penyakit hati. Namun studi lain mulai bermunculan  dan membantah bila kafein disebut merugikan kesehatan. Bahkan studi  tersebut mengatakan justru membantu kesehatan.
Kafein  sendiri bisa sebagai stimulan. Dua cangkir kopi, mampu meningkatkan  kewaspadaan dan konsentrasi. Studi lain juga memberikan argumentasi,  kopi mampu membantu petugas shift malam mempertahankan konsentrasi,  mengurangi potensi kecelakaan industri, mengurangi kelelahan pengemudi,  serta risiko kecelakaan di jalan raya.
Kafein  juga mengurangi gejala batu ginjal dan batu dalam kandung empedu. Studi  pada 81.000 perempuan yang diberi perlakuan minum kopi 200 ml atau  sekitar satu cangkir per hari menunjukkan berkurang risiko batu ginjal  sebanyak 10%. Hasil yang sama didapatkan dari studi pada 45.000 pria.  Menjadikan kopi bermanfaat bagi kesehatan tentu saja harus diminum dalam  jumlah ideal.
Penelitian  terakhir menyarankan, jumlah konsumsi kafein yang moderat seharusnya  tidak membahayakan bahkan beberapa bukti bermanfaat untuk kesehatan.  Sekitar 4-5 cangkir kopi per hari rata-rata masih dapat ditoleransi oleh  metabolisme tubuh. Namun yang perlu diperhatikan, jumlah tersebut  termasuk kafein yang berasal dari sumber makanan lain. Jika telah  mengonsumsi cokelat dan minuman ringan lain, maka kopi atau teh harus  dikurangi.
Di dalam tubuh, kafein  diserap oleh lambung, dimetabolisme dalam hati, dan dibuang dari tubuh  selama 2-10 jam. Umumnya, perokok mempunyai metabolisme kafein lebih  cepat daripada yang bukan perokok. Sedangkan pada wanita hamil,  metabolisme terhadap kafein lebih lama. Itulah sebabnya bagi wanita  hamil disarankan agar menghindari kafein, karena hasil studi pada uji  hewan menunjukkan bukti adanya cacat kelahiran.
Dan  anjuran pelarangan itu dikeluarkan oleh FDA (badan pengawasan makanan  dan obat Amerika) pada awal tahun 1980. Dilaporkan kafein mempunyai  kontribusi pada permasalahan kesuburan, kasus keguguran kandungan, dan  perkembangan janin serta bayi lahir dengan berat rendah.
Begitu  juga dengan wanita yang sudah menopause dan kurang mengonsumsi kalsium  sebaiknya menghindari konsumsi kafein tinggi. Karena semakin banyak  kafein yang dikonsumsi, maka semakin banyak pula kalsium yang hilang  melalui urin.
Jadi bagi wanita  yang sudah menopause, sebaiknya menghindari minuman yang mengandung  kafein. Sedangkan pengaruhnya pada tekanan darah, hasil studi di Inggris  dan AS menunjukkan, pengaruh teh dan kopi dalam ukuran sedang cukup  kecil. Bila seseorang minum 1-6 cangkir teh/kopi sehari tidak signifikan  meningkatkan risiko penyakit jantung koroner maupun serangan jantung.
Senin, 02 Mei 2011
Kupas Tuntas Untung Dan Rugi Minum Kopi
01.43
Initial G


 





0 komentar:
Posting Komentar
BUDAYAKAN KOMENTAR YANG BERMUTU!!